Simulasi posisi Komet Hartley di dekat bintang Capella di arah timur laut, Rabu (20/10/2010) malam dengan software Stellarium. Semakin malam posisinya akan bergerak naik diagonal ke arah utara.
JAKARTA, KOMPAS.com — Bumi bakal kedatangan tamu istimewa malam ini. Sebuah komet yang kini tengah dalam perjalanan mendekati pusat tata surya akan berada pada jarak terdekat dengan Bumi, pada Rabu (20/10/2010) tengah malam hingga Kamis dini hari nanti. Bila beruntung, Anda mungkin bisa melihatnya dengan mata telanjang.
Tetapi, jangan berharap banyak. Meski dekat, komet tersebut hanya akan tampak sebagai titik cahaya saja di antara kerlap-kerlip bintang di langit. Sebab, komet yang berdiameter antara 1,2 hingga 1,6 kilometer itu berada pada jarak terdekat sekitar 0,12 unit astronomi atau 18 juta kilometer.
Komet akan berada pada jarak paling dekat dengan Bumi pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 dan bakal terlihat dengan tingkat kecerlangan 5,55 magnitud. Tentu jauh dengan kecerlangan Planet Jupiter di dekat bulan yang mencapai -2,69 magnitud (makin kecil magnitud makin terang). Ekor komet mungkin tidak akan tampak dari Bumi karena posisi pengamat bakal membelakangi Matahari.
Namun, penampakannya dapat diamati sejak malam bahkan beberapa hari ke depan meskipun dengan cahaya lebih redup sebelum akhirnya tak lagi terlihat. Ia akan terus bergerak melalui orbitnya mendekati Matahari dan akan berada di jarak terdekat pada 28 Oktober mendatang.
Seperti komet lainnya, komet Hartley 2 juga mengorbit dalam jangka waktu 6,46 tahun. Komet yang diperkirakan berdiameter 1,2 hingga 1,6 kilometer ini ditemukan oleh Marcom Hartley pada tahun 1986 di Unit Teleskop Schmidt, Siding Spring, Australia.
Untuk mengamati komet ini dengan mata telanjang diperlukan kejelian. Jika kondisi langit sangat gelap, orang bisa dengan mudah mengamati komet tersebut. Posisinya akan berada di arah timur laut dekat bintang Capella. Untuk membantu pengamatan lebih jelas, teleskop binokuler akan sangat membantu.
Melihat komet dengan cahaya yang cukup terang tergolong langka, mungkin 3-5 tahun sekali. Jadi, jangan sampai lewatkan kesempatan saat komet "ngapel" ke Bumi.
sumber: Kompas.com
Tetapi, jangan berharap banyak. Meski dekat, komet tersebut hanya akan tampak sebagai titik cahaya saja di antara kerlap-kerlip bintang di langit. Sebab, komet yang berdiameter antara 1,2 hingga 1,6 kilometer itu berada pada jarak terdekat sekitar 0,12 unit astronomi atau 18 juta kilometer.
Komet akan berada pada jarak paling dekat dengan Bumi pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 dan bakal terlihat dengan tingkat kecerlangan 5,55 magnitud. Tentu jauh dengan kecerlangan Planet Jupiter di dekat bulan yang mencapai -2,69 magnitud (makin kecil magnitud makin terang). Ekor komet mungkin tidak akan tampak dari Bumi karena posisi pengamat bakal membelakangi Matahari.
Namun, penampakannya dapat diamati sejak malam bahkan beberapa hari ke depan meskipun dengan cahaya lebih redup sebelum akhirnya tak lagi terlihat. Ia akan terus bergerak melalui orbitnya mendekati Matahari dan akan berada di jarak terdekat pada 28 Oktober mendatang.
Seperti komet lainnya, komet Hartley 2 juga mengorbit dalam jangka waktu 6,46 tahun. Komet yang diperkirakan berdiameter 1,2 hingga 1,6 kilometer ini ditemukan oleh Marcom Hartley pada tahun 1986 di Unit Teleskop Schmidt, Siding Spring, Australia.
Untuk mengamati komet ini dengan mata telanjang diperlukan kejelian. Jika kondisi langit sangat gelap, orang bisa dengan mudah mengamati komet tersebut. Posisinya akan berada di arah timur laut dekat bintang Capella. Untuk membantu pengamatan lebih jelas, teleskop binokuler akan sangat membantu.
Melihat komet dengan cahaya yang cukup terang tergolong langka, mungkin 3-5 tahun sekali. Jadi, jangan sampai lewatkan kesempatan saat komet "ngapel" ke Bumi.
sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar