Selama lebih dari 40 tahun para ahli meyakini bahwa monyet adalah hewan yang tidak mampu mengenali diri mereka sendiri karena selalu gagal menjalani tes pengenalan diri di cermin. Binatang yang mengenali diri umumnya akan membuat mimik lucu di depan cermin, termenung memerhatikan wajah mereka secara detail, atau melihat wajah mereka yang makin tua.
Simpanse adalah hewan primata yang menunjukkan tanda mampu mengenali diri mereka sendiri. Namun, uji yang dilakukan profesor anatomi dari Universitas Wisconsin-Madison, Luis Populin, yang dipublikasikan di PLoS ONE, akhir bulan lalu, menunjukkan, monyet jenis Rhesus macaque dalam kondisi tertentu bisa mengenali dirinya sendiri.
Uji dilakukan dengan memasang sebuah tanda yang tidak berbahaya di dahi dan alat genital monyet. Tanda itu hanya akan terlihat saat monyet itu berada di depan cermin. Jika monyet memegang tanda itu saat becermin, maka itu menandakan binatang tersebut bisa mengenali dirinya sendiri. Bayangan di cermin diyakini sebagai refleksi diri monyet tersebut, bukan monyet yang lain. Jika tak mampu mengenali diri maka ia akan mencari monyet lain di belakang cermin.
Ternyata, monyet yang diuji itu memegang tanda tersebut. Temuan itu semakin mengukuhkan adanya pembagian kognitif primata, yaitu kelompok primata derajat tinggi dan derajat rendah. Temuan itu mengejutkan karena selama ini Rhesus macaque, yang banyak digunakan dalam penelitian medis dan psikologis, selalu gagal saat menjalani tes pengenalan diri itu.
sumber: Kompas.com
Simpanse adalah hewan primata yang menunjukkan tanda mampu mengenali diri mereka sendiri. Namun, uji yang dilakukan profesor anatomi dari Universitas Wisconsin-Madison, Luis Populin, yang dipublikasikan di PLoS ONE, akhir bulan lalu, menunjukkan, monyet jenis Rhesus macaque dalam kondisi tertentu bisa mengenali dirinya sendiri.
Uji dilakukan dengan memasang sebuah tanda yang tidak berbahaya di dahi dan alat genital monyet. Tanda itu hanya akan terlihat saat monyet itu berada di depan cermin. Jika monyet memegang tanda itu saat becermin, maka itu menandakan binatang tersebut bisa mengenali dirinya sendiri. Bayangan di cermin diyakini sebagai refleksi diri monyet tersebut, bukan monyet yang lain. Jika tak mampu mengenali diri maka ia akan mencari monyet lain di belakang cermin.
Ternyata, monyet yang diuji itu memegang tanda tersebut. Temuan itu semakin mengukuhkan adanya pembagian kognitif primata, yaitu kelompok primata derajat tinggi dan derajat rendah. Temuan itu mengejutkan karena selama ini Rhesus macaque, yang banyak digunakan dalam penelitian medis dan psikologis, selalu gagal saat menjalani tes pengenalan diri itu.
sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar