Minggu, 10 Oktober 2010

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri ;-) seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).

  • Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue


  • Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

    1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
    2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
    3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
    4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
    5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
    6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
    7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
    8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
    9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
    10.Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

  • Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue


  • Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.

  • Pengobatan Penyakit Demam Berdarah


  • Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).

    Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
    - Paracetamol membantu menurunkan demam
    - Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
    - Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

    Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

  • Pencegahan Penyakit Demam Berdarah


  • Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :

    1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
    2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
    3. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
    4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
      
    Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah DBD (Aedes Aegypty) Penular Virus Dengue

    Ciri fisik nyamuk yang menularkan penyakit DBD dengan nama aedes aegypty adalah sebagai berikut :
    1. Berwarna hitam dengan loreng putih (belang-belang berwarna putih) di sekujur tubuh nyamuk.
    2. Bisa terbang hingga radius 100 meter dari tempat menetas.
    3. Nyamuk betina membutuhkan darah setiap dua hari sekali.
    4. Nyamuk betina menghisap darah pada pagi hari dan sore hari.
    5. Senang hinggap di tempat gelap dan benda tergantung di dalam rumah.
    6. Hidup di lingkungan rumah, bangunan dan gedung.
    7. Nyamuk bisa hidup sampai 2-3 bulan dengan rata-rata 2 minggu.
    Tempat yang biasa dijadikan tempat bertelur (berkembang biak) adalah di tempat yang tergenang air bersih dalam waktu lama seperti bak mandi, vas bunga, kaleng bekas, pecahan botol, penampungan air, lubang wc, talang air, dan lain sebagainya. Air kotor seperti got, air keruh, air empang, genangan yang berhubungan langsung dengan tanah, dsb bukan tempat yang cocok bagi nyamuk dengue untuk bertelur.
    Nyamuk penyebab DBD bertelur dengan ciri sebagai berikut :
    1. Jumlah telur bisa mencapai 100 buah.
    2. Warna telur hitam dengan ukuran rata-rata 0,8 mm
    3. Menetas setelah 2 hari terendam air bersih
    4. Jika tidak ada air maka telur akan tahan menunggu air selama 6 bulan.
    Setelah telur menetas, lantas menjadi jentik nyamuk dengan ciri-ciri :
    1. Gerakan lincah dan bergerak aktif di dalam air bersih dari bawah ke permukaan untuk mengambil udara nafas lalu kembali lagi ke bawah.
    2. Memiliki ukuran 0,5 s/d 1 cm
    3. Jika istirahat jentik terlihat tegak lurus dengan permukaan air.
    4. Setelah 6-8 hari akan berubah jadi kepompong nyamuk.
    Kepompong nyamuk aides aigypty memiliki ciri seperti di bawah ini :
    1. Bergerak lamban di dalam air bersih. Sering berada di permukaan air.
    2. Memiliki bentuk tubuh seperti koma.
    3. Setelah usia 1-2 hari maka kepompong siap berubah menjadi nyamuk baru dan siap mencelakakan umat manusia yang ada di sekitarnya.
    Waspadalah terhadap nyamuk demam berdarah dengue karena jika penyakit dbd tersebut tidak ditanggulangi dengan baik maka bisa menyebabkan kematian pada manusia yang ada di sekitarnya.


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar